SEJARAH PERKEMBANGAN
KESELAMATAN KERJA (K3)
Sejarah perkembangan K3 mulai dari zaman pra-sejarah sampai dengan zaman modern sekarang secara ringkas adalah sebagai berikut :
A. ZAMAN PRA-SEJARAH Pada zaman
batu dan goa (Paleolithic dan Neolithic) dimana manusia yang hidup pada zaman
ini telah mulai membuat kapak dan tombak yang mudah untuk digunakan serta tidak
membahayakan bagi mereka saat digunakan. Disain tombak dan kapak yang
mereka buat umumnya mempunyai bentuk yang lebh besar proporsinya pada mata
kapak atau ujung ombak.Hal ini adalah untuk menggunakan kapak atau tombak
tersebut tidak memerlukan tenaga yang besar karena dengan sedikit ayunan
momentum yang dihasilkan cukup besar.Disain yang mengecil pada pegangan
dimaksudkan untuk tidak membahayakan bagi pemakai saat mengayunkan kapak
tersebut.
B. ZAMAN BANGSA BABYLONIA (DINASTI
SUMMERIA) DI IRAK Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung
kapak agar aman dan tidak membahayakan bagi orang yang membawanya. Pada masa
ini masyarakat sudah mengenal berbagai macam peralatan yang digunakan untuk
membantu pekerjaan mereka.Dan semakin berkembang setelah ditemukannya tembaga
dan suasa sekitar 3000-2500 BC. Pada tahun 3400 BC masyarakat sudah mengenal
konstruksi dengan menggunakan batubata yang dibuat proses pengeringan oleh
sinar matahari. Pada era ini masyarakat sudah membangunan saluran air dari batu
sebagai fasilitas sanitasi. Pada tahun 2000 BC muncul suatu peraturan
“Hammurabi” yang menjadi dasar adanya kompensasi asuransi bagi pekerja.
C. ZAMAN MESIR KUNO Pada masa ini
terutama pada masa berkuasanya Fir’aun banyak sekali dilakukan
pekerjaan-pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak orang sebagai tenaga kerja.
Pada tahun 1500 BC khususnya pada masa Raja Ramses II dilakukan pekerjaan
pembangunan terusan dari Mediterania ke Laut Merah.Disamping itu Raja Ramses II
juga meminta para pekerja untuk membangun “temple” Rameuseum.Untuk menjaga agar
pekerjaannya lancar Raja Ramses II menyediakan tabib serta pelayan untuk
menjaga kesehatan para pekerjanya.
D. ZAMAN YUNANI KUNO Pada zaman
romawi kuno tokoh yang paling terkenal adalah Hippocrates. Hippocrates berhasil
menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya.
E. ZAMAN ROMAWI Para ahli seperti
Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai memperkenalkan adanya gangguan
kesehatan yang diakibatkan karena adanya paparan bahan-bahan toksik dari
lingkungan kerja seperti timbal dan sulfur. Pada masa pemerintahan Jendral
Aleksander Yang Agung sudah dilakukan pelayanan kesehatan bagi angkatan perang.
F. ABAD PERTENGAHAN Pada abad
pertengahan sudah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja yang mengalami
kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau meninggal. Masyarakat pekerja sudah
mengenal akan bahaya vapour di lingkungan kerja sehingga disyaratkan bagi
pekerja yang bekerja pada lingkungan yang mengandung vapour harus menggunakan
masker.
G. ABAD KE-16 Salah satu tokoh
yang terkenal pada masa ini adalah Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus
von Hoheinheim atau yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Paracelsus mulai
memperkenalkan penyakit-penyakit akibat kerja terutama yang dialama oleh
pekerja tambang. Pada era ini seorang ahli yang bernama Agricola dalam bukunya
De Re Metallica bahkan sudah mulai melakukan upaya pengendalian bahaya
timbal di pertambangan dengan menerapkan prinsip ventilasi.
H. ABAD KE-18 Pada masa ini ada
seorang ahli bernama Bernardino Ramazzini (1664 – 1714) dari Universitas Modena
di Italia, menulis dalam bukunya yang terkenal : Discourse on the diseases of
workers, (buku klasik ini masih sering dijadikan referensi oleh para ahli K3
sampai sekarang). Ramazzini melihat bahwa dokter-dokter pada masa itu jarang
yang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit, sehingga ada kalimat yang
selalu diingat pada saat dia mendiagnosa seseorang yaitu “ What is Your
occupation ?”. Ramazzini melihat bahwa ada dua faktor besar yang menyebabkan
penyakit akibat kerja, yaitu bahaya yang ada dalam bahan-bahan yang digunakan
ketika bekerja dan adanya gerakan-gerakan janggal yang dilakukan oleh para
pekerja ketika bekerja (ergonomic factors).
I. ERA REVOLUSI INDUSTRI (TRADITIONAL
INDUSTRIALIZATION)
Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi
perkembangan K3 adalah :
- Penggantian tenaga
hewan dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang baru ditemukan sebagai
sumber energi.
- Penggunaan
mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia
- Pengenalan
metode-metode baru dalam pengolahan bahan baku (khususnya bidang industri
kimia dan logam).
- Pengorganisasian
pekerjaan dalam cakupan yang lebih besar berkembangnya industri yang
ditopang oleh penggunaan mesin-mesin baru.
- Perkembangan
teknologi ini menyebabkan mulai muncul penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan pemajanan karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran.
J. ERA INDUSTRIALISASI (MODERN
IDUSTRIALIZATION) Sejak era revolusi industri di ata samapai dengan
pertengahan abad 20 maka penggnaan teknologi semakin berkembang sehingga K3
juga mengikuti perkembangan ini.Perkembangan pembuatan alat pelindung diri, safety
devices.dan interlock dan alat-alat pengaman lainnya juga turut berkembang.
K. ERA MANAJEMEN DAN MANJEMEN K3 Perkembangan
era manajemen modern dimulai sejak tahun 1950-an hingga sekaran. Perkembangan
ini dimulai dengan teori Heinrich (1941) yang meneliti penyebabpenyebab
kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi karena faktor manusia (unsafe act) dan
faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition).Pada era ini berkembang
system automasi pada pekerjaan untuk mengatasi masalah sulitnya melakukan perbaikan
terhadap faktor manusia.Namun system otomasi menimbulkan masalah-masalah
manusiawi yang akhirnya berdampak kepada kelancaran pekerjaan karena adanya
blok-blok pekerjaan dan tidak terintegrasinya masing-masing unit
pekerjaan.Sejalan dengan itu Frank Bird dari International Loss Control
Institute (ILCI) pada tahun 1972 mengemukakan teori Loss Causation Model yang
menyatakan bahwa factor manajemen merupakan latar belakang penyebab yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan. Berdasarkan perkembangan tersebut serta
adanya kasus kecelakaan di Bhopal tahun 1984, akhirnya pada akhir abad 20
berkembanglah suatu konsep keterpaduan system manajemen K3 yang berorientasi
pada koordinasi dan efisiensi penggunaan sumber daya. Keterpaduan semua
unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah lingkungan dalam suatu
system manajemen juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek
input proses dan output. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar-standar
internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 18000.
L. ERA MENDATANG Perkembangan K3
pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan pada permasalahan K3 yang ada
sebatas di lingkungan industri dan pekerja. Perkembangan K3 mulai menyentuh
aspek-aspek yang sifatnya publik atau untuk masyarakat luas. Penerapan
aspek-aspek K3 mulai menyentuh segala sektor aktifitas kehidupan dan lebih
bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat manusia serta penerapan hak asazi
manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang tinggi.Upaya ini tentu saja lebih
bayak berorientasi kepada aspek perilaku manusia yang merupakan perwujudan
aspek-aspek K3.
Sejarah perkembangan K3
Bahaya ditempat kerja telah mulai diidentifikasi oleh para ahli ilmu kedokteran tahun 1800-an Ramuzzini (1633 – 1714) dikenal sebagai Bapak Pengobatan Kerja (Occupational Medicine). Kematian dan cacat akibat kerja saat itu memang dianggap biasa, terutama dibidang pertambangan dan pertanian.Ramuzzini adalah orang yang merekomendasikan penyelidikan kedalam sejarah kesehatan pasien.
Bahaya ditempat kerja telah mulai diidentifikasi oleh para ahli ilmu kedokteran tahun 1800-an Ramuzzini (1633 – 1714) dikenal sebagai Bapak Pengobatan Kerja (Occupational Medicine). Kematian dan cacat akibat kerja saat itu memang dianggap biasa, terutama dibidang pertambangan dan pertanian.Ramuzzini adalah orang yang merekomendasikan penyelidikan kedalam sejarah kesehatan pasien.
Dengan kemajuan revolusi industri, permesinan, alat
mekanikal, dan listrik telah menjadi bagian yang integraldari kehidupan
kita.Mekanisasi memberikan banyak keuntungan, tetapi diiringi pula dengan
meningkatnya resiko, penyakit dan cedera pada orang yang terpapar
padanya.Penggunaan bahan kimia juga tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia.Bahn pembersih, cat, perekat, bahan campuran hanyalah sedikit dari
benda yang kita gunakan sehari-hari.Tetapi pembuatan dan pemakaian dari
bahan-bahan ini bisa membahayakan tubuh kita, atau bisa menimbulkan resiko
kebakaran.
Dengan adanya hal-hal yang merugikan diatas maka timbullah program pencegahan bahaya-bahaya yang muncul ditempat kerja tersebut dalam bentuk Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Seiring dengan laju pertumbuhan manajemen modern, maka muncul apa yang disebut Manajemen Keselamatan Kerja.
Untuk dapat menuju suatu harapan yang lebih baik (selamat dan sehat) baik bersama keluarga tercinta, sahabat, tetangga, rekan kerja atau terhadap orang lain, seyogyanya kita berperilaku /tindakan yang aman seperti sopan santun, hormat menghormati dan mentaati norma-norma agama maupun norma keselamatan dan kesehatan.
Sebelum kita berperilaku seperti tersebut diatas mungkin banyak diantara kita yang belum mengetahui efek yang dihasilkan dari/jika kita tidak berperilaku seperti tersebut diatas.
Banyak kita dengar dan telah tertulis dikoran-koran atau media massa lainnya ada kecelakaan yang menimpa si A karena jatuh dari tangga yang tidak layak pakai lagi. Ada nona si Cantik ditemukan tewas tanpa busana disemak-semak, loh kok bisa. Gadis anak pak A hamil akibat hubungan gelap dengan sorang pemuda di kampungnya. Kemarin bus parawisata nyemplung ke sungai karena ingin menyalip kendaran didepannya 4 penumpangnya tewas ditempat dan lainnya luka parah. Seorang mekanik putus jari tangannya karena terjepit diantara besi penyangga.Banyak tamu terserang penyakit perut disalah satu pesta pernikahan.Dua dump truck bertabrakan di area penambangan mengakibatkan sopirnya luka parah. Seorang pekerja jatuh dan tewas dari atas scaffolding. Karena kecerobohan seorang electrical tidak mengisolasi kabel yang terbentang dijalan, maka seorang pekerja terkena sengatan arus listrik.
Kenapa semua contoh kecelakaan tersebut diatas harus terjadi ?tidak bisakah kita meniadakan atau minimal mengurangi dampak yang terjadi? Adakah usaha untuk itu ?.Prinsip keselamatan dan kesehatan adalah salah satu solusinya.Dengan menjalankan prinsip tersebut semua bahaya dan penyakit dapat dicegah.Semua, berarti tidak ada yang tidak bisa kita lakukan tuk meniadakan suatu kecelakaan.Dari tulisan ini dibuat untuk dapat menjadi bahan perenungan dan sebagai bahan pembelajaran tuk dapat mengenali dan mengendalikan segala macam bahaya yang dapat mengancam kita semua dari kecelakaan yang tidak diinginkan.
Dengan adanya hal-hal yang merugikan diatas maka timbullah program pencegahan bahaya-bahaya yang muncul ditempat kerja tersebut dalam bentuk Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Seiring dengan laju pertumbuhan manajemen modern, maka muncul apa yang disebut Manajemen Keselamatan Kerja.
Untuk dapat menuju suatu harapan yang lebih baik (selamat dan sehat) baik bersama keluarga tercinta, sahabat, tetangga, rekan kerja atau terhadap orang lain, seyogyanya kita berperilaku /tindakan yang aman seperti sopan santun, hormat menghormati dan mentaati norma-norma agama maupun norma keselamatan dan kesehatan.
Sebelum kita berperilaku seperti tersebut diatas mungkin banyak diantara kita yang belum mengetahui efek yang dihasilkan dari/jika kita tidak berperilaku seperti tersebut diatas.
Banyak kita dengar dan telah tertulis dikoran-koran atau media massa lainnya ada kecelakaan yang menimpa si A karena jatuh dari tangga yang tidak layak pakai lagi. Ada nona si Cantik ditemukan tewas tanpa busana disemak-semak, loh kok bisa. Gadis anak pak A hamil akibat hubungan gelap dengan sorang pemuda di kampungnya. Kemarin bus parawisata nyemplung ke sungai karena ingin menyalip kendaran didepannya 4 penumpangnya tewas ditempat dan lainnya luka parah. Seorang mekanik putus jari tangannya karena terjepit diantara besi penyangga.Banyak tamu terserang penyakit perut disalah satu pesta pernikahan.Dua dump truck bertabrakan di area penambangan mengakibatkan sopirnya luka parah. Seorang pekerja jatuh dan tewas dari atas scaffolding. Karena kecerobohan seorang electrical tidak mengisolasi kabel yang terbentang dijalan, maka seorang pekerja terkena sengatan arus listrik.
Kenapa semua contoh kecelakaan tersebut diatas harus terjadi ?tidak bisakah kita meniadakan atau minimal mengurangi dampak yang terjadi? Adakah usaha untuk itu ?.Prinsip keselamatan dan kesehatan adalah salah satu solusinya.Dengan menjalankan prinsip tersebut semua bahaya dan penyakit dapat dicegah.Semua, berarti tidak ada yang tidak bisa kita lakukan tuk meniadakan suatu kecelakaan.Dari tulisan ini dibuat untuk dapat menjadi bahan perenungan dan sebagai bahan pembelajaran tuk dapat mengenali dan mengendalikan segala macam bahaya yang dapat mengancam kita semua dari kecelakaan yang tidak diinginkan.
sumber: smkyadika3.sch.id/pembelajaran/IntrotoK3.pdf
https://roysarimilda.wordpress.com/tag/sejarah-k3/
https://roysarimilda.wordpress.com/tag/sejarah-k3/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar